Menjadi Jurnalis ala Jakob Oetama


JAKARTA, KOMPAS.com — Di sela acara menerima bintang jasa "The Order of The Rising Sun, Gold Rays with Neck Ribbon" dari Duta Besar Jepang Mr Kojiro Shiojiri, Rabu (24/3/2010), Presiden Komisaris Kelompok Kompas Gramedia Jakob Oetama sempat berbagi rahasia menjadi seorang jurnalis.

Menurutnya, menjadi seorang jurnalis adalah pilihan hidup. Oleh karena itu, keringat untuk bekerja keras sama pentingnya dengan waktu diam untuk berdoa. "Kuncinya adalah beriman, percayalah berkah itu penting. Jadi harus berdoa. Tapi doa saja tidak cukup, harus disertai keringat, kerja keras," tuturnya.

Ketika diberikan berkah untuk mendirikan dan mengembangkan sebuah kelompok media pun, Jakob mengaku dirinya harus menjaga sebuah mental positif bahwa media sesuai fungsinya harus diarahkan untuk kepentingan masyarakat. Oleh karena itu, segala keputusan dan kebijakan bahkan tulisan-tulisan yang diangkat ke depan publik harus berdasarkan pada kebutuhan masyarakat itu sendiri.

"Jadi jurnalis, bikin media itu bukan untuk kita tapi publik, jadi kita harus punya perhatian dan sensitivitas terhadap publik. Apa yang mereka perlukan, mereka risaukan, dan membuat mereka sebagai warga negara itu maju berkembang serta cerdas," lanjutnya lagi.

Selain masyarakat, media harus bisa menjadi alat pemersatu bangsa dengan mengacu pada prinsip-prinsip dasar berdirinya suatu negara. Di Indonesia, seorang jurnalis harus terus mempertahankan dan mengangkat nilai-nilai fondasi bangsa, yaitu Pancasila. ***

Sumber: KOMPAS.com

Tag : Berita, Sosok
0 Komentar untuk "Menjadi Jurnalis ala Jakob Oetama"
Back To Top