Berita, Tak Selalu Harus yang Menggemparkan

BERITA tidak selalu harus yang menggemparkan atau menghebohkan publik. Selalu ada sisi-sisi lain dari kehidupan manusia yang bisa diangkat menjadi sebuah berita.  

Ilustrasi: Google
Intinya, unsur daya tarik yang membuat fakta atau peristiwa ini layak menjadi berita, tidak selalu harus karena aspek keluarbiasaannya, atau pun karena dampaknya yang menghebohkan.

Berita, juga tidak selalu karena unsur ketenaran pelakunya. Tetapi juga, bisa karena unsur daya tarik insaninya atau human interest-nya. Berita human interest adalah berita yang di dalamnya mengandung unsur empati, simpati, dan menggugah perasaan pembaca, pendengar, atau pemirsa.

Berita jenis itu, kendati tidak membuat heboh, selalu menarik khalayak, dan senatiasa ditunggu-tunggu. Berita human interest, kendati tidak akan menghebohkan, namun tidak bisa ditulis asal-asalan.
Menulisnya juga tidak mudah, butuh kepiawaian tersendiri. Tak heran, bila sebagian wartawan tidak mampu menulis berita human interest dengan baik.  

Human Interest
Secara harfiah, kata human interest mengandung makna menarik minat orang. Ketika kita menghubungkan makna harfiah human intrest sebagai unsur daya tarik kelayakan berita sebenarnya kurang tepat. 

Pasalnya, tidak ada satu berita pun yang tidak mengandung human interest.  Semua berita pasti memiliki unsur minat insani. Entah karena keluarbiasaannya, entah karena dampaknya, entah karena unsur minat insani lainnya.

Sebagian wartawan memaknai berita human interest sebagai berita yang di dalamnya tidak mengandung unsur lain, seperti nama tokoh terkenal, konflik, dampak, dan sebagainya. Akan tetapi, beritanya tetap memikat dan memiliki daya tarik bagi khalayak media massa.

Berita human interest itu, yang kemudian kita kenal dengan istilah feature.  Feature adalah berita yang mengandung daya pikat insani, atau kisah human interest yang berbasis fakta, yang digali wartawan dari sebuah peristiwa, melalui prosedur lazimnya proses peliputan jurnalistik. Feature ditulis dengan gaya sastra dengan menggunakan teknik mengisahkan (to story). [Baca juga: Feature, Kisah Berbasis Fakta].  

Berita yang disebut feature, kendati tidak selalu menggemparkan, juga tidak mesti menghebohkan, selalu menarik minat pembaca. Berita tentang seekor ikan di akuarium di Hawaii, yang bila lapar ia segera membunyikan lonceng, dan kisah pemuda Amerika Jake P Reilly yang puasa internet selama 90 hari,  adalah dua contoh feature yang tetap memikat pembaca.

Contoh feature lainnya yang juga menarik adalah kisah perjuangan berat seorang bidan yang hidup di pedalaman, yang dengan ikhlas membantu kaum ibu melahirkan. Perjuangan berat seorang perempuan setengah baya yang mencoba mengeluarkan anaknya dari kepungan api kebakaran, juga contoh berita human interest yang menarik dibaca khalayak. []

Enjang Muhaemin, Dosen Jurnalistik UIN SGD Bandung
Tag : Artikel, Feature
1 Komentar untuk "Berita, Tak Selalu Harus yang Menggemparkan"

tapi pak bagaimana caranya agar wartawan peka melihat isu yang sedang beerkembang di tengah masyarakat?

Back To Top